Minggu, 06 Mei 2012

Pentingnya Konsumsi Susu Cair di Indonesia


Jakarta, Kompas - Konsumsi susu per kapita di Indonesia tahun 2010 adalah 11,84 liter. Artinya, rata-rata orang Indonesia minum 32,44 mililiter atau 2 sendok makan per hari.

Indonesia pada deretan terbawah konsumsi susu di Asia Tenggara maupun negara berkembang lain. ”Jauh di bawah,” kata praktisi susu Agus Wijaya pada temu ilmiah Persatuan Ahli Gizi Indonesia, Kamis (21/4).
Konsumsi per kapita di Malaysia, Singapura, dan India tahun lalu masing-masing 50,26 liter, 47,35 liter, dan 45,43 liter. Di Vietnam dan Filipina, konsumsinya 14,05 liter dan 12,35 liter.
Data Canadean Survey 2008 menyebut, konsumsi susu bubuk Indonesia 82,1 persen dari total konsumsi susu. Hanya 17,9 persen mengonsumsi susu cair.
Susu bubuk 
Di Belanda, Amerika Serikat, dan India, konsumsi susu cair secara berurutan 100 persen, 99,7 persen, dan 97,8 persen. Agus mengatakan, pola konsumsi susu Indonesia berbeda karena susu bubuk yang dikenalkan Pemerintah Kolonial Belanda.
Pada masa lalu produksi susu cair Belanda berlebih. Susu bubuk dipilih agar sisa produksi dapat dipasarkan ke negara jajahan. Hingga kini tetap eksis.
Indonesia juga punya kebiasaan minum susu kental manis dicampur air. Awalnya, susu kental manis dibuat untuk bahan tambahan makanan, seperti untuk roti, martabak, atau puding.
Data Euromonitor 2007 menyebut, produksi aneka susu di Indonesia mencapai 1,3 miliar kiloliter. Dari jumlah itu, 60 persennya berbentuk bubuk, 35 persen susu kental manis, dan 5 persen bentuk cair.
Menurut Guru Besar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor Made Astawan, susu cair lebih baik dikonsumsi daripada susu bubuk karena sifat alaminya. Zat gizi susu cair mudah dicerna dan diserap.
Adapun susu bubuk dibuat dengan pemanasan 2 jam pada suhu 180 derajat Celsius. Akibatnya, banyak zat gizi alaminya rusak. Kerusakan itu diantisipasi industri dengan penambahan vitamin dan mineral sintetis.
”Zat tambahan itu belum tentu diserap tubuh secara sempurna. Belum ada pengujian seberapa besar zat tambahan itu mampu dicerna dan diserap,” katanya.
Susu bubuk yang terlalu lama terpapar di udara menjadi kecoklatan. Sebab, protein dan karbohidrat dalam susu saling bereaksi. Itu menurunkan kemampuan susu diserap tubuh.
Sifat berbagai jenis susu pada dasarnya sama. Pengelompokan susu sesuai umur dan kondisi tubuh membuat ada beberapa kelas. Susu segar dapat diminum semua kelompok umur mulai usia 1 tahun hingga usia lanjut.
Astawan menyarankan, untuk mengonsumsi susu segar 2-3 gelas per hari agar tak cepat kenyang. Tujuannya, asupan karbohidrat, lemak, serta protein hewani dan nabati tetap terpenuhi. Adapun susu untuk anak lebih baik tanpa tambahan perisa atau gula. Itu membantu mengurangi konsumsi gula pada anak yang memicu kegemukan dan diabetes. (MZW)
Sumber: Health Kompas.com

Ketika Bayiku Alergi Susu Sapi



Susu kambing banyak direkomendasikan sebagai bahan substitusi bagi bayi, anak, dan orang dewasa yang alergi terhadap susu sapi ataupun berbagai jenis makanan lainnya. Pada bayi, alergi terhadap susu sapi (cow milk allergy) banyak dijumpai, akan tetapi mekanisme terjadinya alergi masih belum jelas.
Bagi bayi yang alergi terhadap susu sapi jika diberikan susu sapi terus-menerus akan menyebabkan reaksi pembesaran lamina propia dan peningkatan permeabilitas molekur makro dan aktivitas elektrogenik lapisan epitel. Gejala klinis seperti ini akan hilang jika bayi tersebut diberikan makanan bebas susu sapi. Jadi, potensi susu kambing sebagai pengganti susu sapi pada bayi ataupun pasien yang alergi terhadap susu sapi sangatlah besar.
Gejala alergi terhadap protein susu biasanya timbul pada bayi yang berumur dua sampai empat minggu, dan gejalanya akan semakin jelas pada saat bayi berumur enam bulan. Bagian tubuh yang terserang alergi ini adalah saluran pencernaan, saluran pernapasan, dan kulit. Gejala-gejala yang tampak akibat alergi terhadap protein susu di antaranya muntah, diare, penyerapan nutrisi yang kurang sempurna, asma, bronkitis, migren, dan hipersensitif.
Gejala patologis yang terlihat pada bayi yang alergi terhadap susu sapi di antaranya iritasi usus halus, lambat pertambahan bobot badannya, volume feces yang berlebihan, dan bau yang khas. Akan tetapi, perlu diingat bahwa sering kali gejala ini dicampuradukkan dengan gejala tidak tolerannya seseorang terhadap laktose (lactose intolerance).
Kelebihan Susu Kambing
Susu kambing dilaporkan telah banyak digunakan sebagai susu pengganti susu sapi ataupun bahan pembuatan makanan bagi bayi-bayi yang alergi terhadap susu sapi. Alergi pada saluran pencernakan bayi dilaporkan dapat berangsur-angsur disembuhkan setelah diberi susu kambing. Dilaporkan bahwa sekitar 40 persen pasien yang alergi terhadap protein susu sapi memiliki toleransi yang baik terhadap susu kambing. Pasien tersebut kemungkinan besar sensitif terhadap lactoglobulin yang terkandung pada susu bangsa sapi tertentu.
Diduga protein susu (-lactogloglobulin yang paling bertanggung jawab terhadap kejadian alergi protein susu.Susu kedelai sering pula digunakan sebagai salah satu alternatif pengganti susu sapi bagi bayi yang alergi terhadap susu sapi. Walaupun demikian, masih terdapat sekitar 20 persen-50 persen dari bayi-bayi yang diteliti memperlihatkan gejala tidak toleran terhadap susu kedelai. Oleh sebab itu, susu kambing bubuk lebih direkomendasikan untuk susu bayi.
Panas yang digunakan selama proses pengolahan susu mengurangi reaksi alergi. Denaturasi panas merubah struktur dasar protein dengan cara menurunkan tingkatan alerginya.Susu kambing mengandung lebih banyak asam lemak berantai pendek dan sedang (C4:0-C12:0) jika dibandingkan dengan susu sapi. Perbedaan ini diduga menyebabkan susu kambing lebih mudah dicerna.
Ukuran butiran lemak susu kambing lebih kecil jika dibandingkan dengan susu sapi atau susu lainnya. Sebagai gambaran ukuran butiran lemak susu kambing, sapi, kerbau, dan domba bertutur-turut adalah: 3,49, 4,55, 5,92, dan 3,30 mm.Dari hasil penelitian Mack pada tahun 1953 disimpulkan bahwa kelompok anak yang diberi susu kambing memiliki bobot badan, mineralisasi kerangka, kepadatan tulang, vitamin A plasma darah, kalsium, tiamin, riboflavin, niacin, dan konsentrasi hemogloninnya yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok anak yang diberi susu sapi.
Disamping itu, susu kambing memiliki kapasitas bufer yang lebih baik, sehingga bermanfaat bagi penderita gangguan pencernaan.Kandungan folic acid dan Vitamin B12 yang rendah merupakan kelemahan susu kambing. Selain kelemahan ini, susu kambing dapat dikatakan merupakan makanan yang sempurna. Komposisi dan struktur lemak susu kambing dan sapi memiliki perbedaan. Butiran lemak susu kambing berukuran 2 mikrometer, sementara lemak susu sapi berukuran 2,5 – 3,5 mikrometer. Dengan ukuran lemak lebih kecil, susu kambing lebih cepat terdispersi dan campurannya lebih homogen (merata).
Susu sapi dibuat homogen dengan perlakuan mekanis. hal itu menyebabkan ikatan lemak susu sapi dipecahkan dan enzim yang terikat di dalamnya, oksida santin (xanthine oxidase) memasuki dinding pembuluh darah dan ikut dalam aliran darah. Enzim itu dapat memengaruhi jantung dan saluran arteri. Akibatnya, tubuh dirangsang melepaskan kolesterol ke dalam darah sebagai bentuk pertahanan terhadap materi lemak. Kejadian itu dapat menyebabkan arteriosklerosis (pengapuran pembuluh nadi). Akan lain kejadiannya jika susu sapi tetap dalam kondisi alami yaitu tidak homogen (unhomogenized). Dengan demikian enzim oksida santin tidak terurai dan dikeluarkan dari tubuh tanpa diserap.
Perbedaan lain adalah susu sapi memiliki banyak lemak dengan rantai asam lemak pendek. Lantas kandungan eter gliserol (glycerol ethers) pada susu kambing jauh lebih banyak dibandingkan susu sapi. Kandungan unsur itu sangat bermanfat bagi bayi dibandingkan susu formula asal sapi.Susu kambing juga mengandung lebih sedikit asam orotic yang akan berpengaruh baik bagi pencegahan sindrom pelemakan hati. Baik susu sapi dan susu kambing memiliki tingkat keasaman dengan pH antara 6,4 – 6,7. Kandungan protein susu kambing dan sapi relatif sama, meski unsur (alfa-s-1-) kasein pada susu sapi tidak ada pada susu kambing.
Sementara vitamin A susu kambing lebih banyak, demikian pula dengan Vitamin B, terutama riboflavin dan niacin, meski harus diakui kandungan vitamin B6 dan B12 pada susu sapi jauh lebih banyak. Susu kambing juga kaya kandungan mineral, kalsium, potasium, magnesium, fosfor, klorin dan mangan. Kandungan unsur sodium, besi, sulfur, seng dan molibdenum lebih rendah.Kandungan enzim ribonuklease, alkaline phosphatase, lipase dan xanthine oxidase pada susu kambing juga lebih rendah.
Memang, susu kambing tidak akan pernah menggantikan kesuksesan komersial susu sapi. Tapi susu kambing sangat bermanfaat sebagai pangan alternatif pada anak-anak, penderita sakit karena sifatnya mudah dicerna.Susu kambing juga bisa diolah menjadi berbagai produk, mulai dari minuman, makanan hingga kosmetika. Campuran susu kambing, minyak olive, kelapa, kedelai, bubuk cokelat dan sodium hidroksida merupakan bahan sabun yang lembut, sekaligus menjaga kelembaban kulit.Susu kambing juga menjadi bahan pembuatan cairan pelembab (lotion), lipstik dan garam untuk mandi.
Dibandingkan sabun biasa yang menyebabkan kulit kering, susu kambing yang diproses menjadi sabun secara manual pada suhu dingin bisa mempertahan kandungan alami gliserin yang baik bagi kulit. Bagi penderita eksim, jerawat atau kulit peka, sabun dari bahan susu kambing bisa membantu mengatasi persoalannya.
Penulis: Dr Ir Ronny Rachman Noor MRur Sc, Laboratorium Pemuliaan dan Genetika Ternak Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor.
Penulis / Situs : Balita-anda.com

SUSU KAMBING ETAWA OBAT ALTERNATIF PENYEMBUHAN PENYAKIT KAWASAKI



Apakah Penyakit Kawasaki itu ?
Penyakit Kawasaki merupakan penyakit yang tidak biasa dengan dasar adanya peradangan
pembuluh darah di seluruh tubuh. Gejalanya adalah demam beberapa hari, ruam/bercak merah ,
pembengkakan tangan dan kaki, mata merah, iritasi dan peradangan selaput lendir mulut, bibir dan
tenggorokan serta pembengkakan kelenjar getah bening di leher. Dampak jangka pendek mungkin
tidak terlalu serius, tetapi pada beberapa kasus dapat terjadi komplikasi jangka panjang termasuk
kerusakan arteri koroner.
Kawasaki hampir selalu menyerang anak, terutama usia di bawah 5 tahun. Anak laki laki lebih banyak
terserang daripada anak perempuan, alasannya belum jelas.
Nama penyakit ini diambil dari seorang dokter anak di Jepang yang menemukan penyakit ini pada
tahun 1967. Sejak saat itu Penyakit kawasaki paling banyak ditemukan di Jepang. Di Amerika Serikat
penyakit ini ditemukan pada semua kelompok ras dan etnis tetapi lebih sering dijumpai pada
keturunan Asia ‐ Amerika. Penyakit ini bukan penyakit yang jarang ditemukan. Di Amerika Serikat
jumlah yang pasti belum dapat ditentukan, tetapi diperkirakan sekitar 10 dari 100.000 anak balita.
Penyakit ini dapat mewabah pada suatu kelompok atau lokasi, biasanya saat musim dingin atau
musim semi. Info selanjutnya pada Emory University.
Apakah penyebab Penyakit Kawasaki ?
Hingga saat ini penyebabnya belum diketahui. Banyak peneliti berpendapat mungkin akibat infeksi
virus atau bakteri). Terdapat kecenderungan kearah faktor herediter/keturunan sehingga misalnya
lebih sering ditemukan pada keturunan Jepang. Saat ini tidak ada bukti bahwa penyakit ini bisa
menular.
Apakah tanda dan gejala Penyakit Kawasaki ?
Pertama timbul demam dan rewel.Demam timbul cepat dan naik turun dari sedang (101 – 104 F)
sampai tinggi ( di atas 104 F). Kelenjar getah bening di salah satu sisi leher membengkak.
Ruam atau bercak merah biasanya timbul pada fase awal penyakit, pada beberapa pasien banyak di
sekitar selangkangan. Sering warnanya merah terang, dapat berbatas tegas dengan berbagai ukuran
atau beberapa ruam menyatu menjadi besar. Demam naik turun bisa selama 3 minggu. Peradangan
pada kedua mata (mata merah) biasanya tanpa kotoran, timbul pada minggu pertama masa sakit.
Lidah menjadi merah dan timbul bintil bintil, dikenal sebagai lidah stroberi karena mirip biji pada
buah stroberi. Bibir menjadi kering dan pecah, sering berwarna merah. Selaput lendir mulut menjadi
lebih merah.
Telapak tangan dan telapak kaki menjadi merah. Tangan dan kaki dapat membengkak. Kadang
kadang terjadi leher kaku (kaku kuduk). Akibat berbagai gejala dan tanda ini anak jadi rewel dan
merasa tidak nyaman.
Saat demam mereda , ruam, mata merah dan pembesaran kelenjar getah bening turut menghilang.
Kulit mulai mengelupas di sekitar jari tangan dan kaki, biasanya mulai minggu ketiga. Pengelupasan
ini bisa berbentuk potongan potongan besar atau satu buah saja. Lutut, pinggul dan mata kaki
makin meradang dan nyeri.Kadang kadang nyeri sendi dan peradangan menetap walaupun gejala lain sudah hilang. Pada fase
penyembuhan timbul garis melintang di kuku jari kaki dan jari tangan yang dapat berlangsung
selama beberapa bulan sampai kuku tersebut hilang.
Bagaimana seorang dokter menentukan bahwa seseorang anak terkena Penyakit Kawasaki ?
Dokter mendiagnosis Penyakit Kawasaki setelah memeriksa anak dengan teliti, melihat tanda dan
gejala yang timbul. Dokter juga akan menyingkirkan kemungkinan penyakit lain yang memberi gejala
dan tanda yang mirip penyakit Kawasaki. Pemeriksaan darah untuk melihat adanya anemia,
peningkatan jumlah sel darah putih serta peningkatan laju endap darah yang menandakan adanya
peradangan pembuluh darah. Peningkatan trombosit, suatu unsur yang penting bagi pembekuan
darah juga dapat dijumpai. Pemeriksaan urin bisa menunjukkan adanya sel darah putih. Pada
pemeriksaan EKG (elektrokardiogram) dapat ditemukan irama jantung yang tidak teratur, serta
tanda lain yang menunjukkan keterlibatan jantung. Ekokardiografi (USG jantung) perlu dilakukan
untuk melihat kelainan jantung dan pembuluh darah jantung (arteri koroner).
Bagaimana pengobatan Penyakit Kawasaki ?
Pengobatan terpilih adalah pemberian gamaglobulin (fraksi protein darah manusia) dosis tinggi yang
diberikan secara intravena. Obat ini paling efektif dalam mengurangi peradangan dan mencegah
kerusakan arteri koroner jika diberikan dalam 10 hari pertama sakit. Juga diberikan aspirin dosis
tinggi pada awal fase akut sampai demam reda.
Komplikasi akibat pengobatan jarang terjadi. Virus seperti HIV (virus AIDS) tidak dapat ditularkan
melalui infus gamaglobulin. Virus hepatitis C pernah ditularkan melalui infus gamaglobulin namun
produk ini sudah ditarik dari pasaran. Kadang selama pemberian infus ini dapat terjadi sedikit
demam dan menggigil. Namun hal ini dapat diatasi dengan menghentikan sementara dan pemberian
antihistamin. Dosis tinggi aspirin kadang dapat mengakibatkan nyeri perut, perdarahan saluran cerna
dan telinga berdengung. Jika timbul gejala ini maka aspirin perlu dihentikan. Sindrom Reye
merupakan komplikasi yang jarang dan terjadi jika pasien yang sedang mendapat aspirin dosis tinggi
terserang virus cacar air atau influenza. Dosis rendah aspirin tidak berhubungan dengan sindrom
Reye.
Jika pada pemeriksaan ditemukan adanya aneurisma (pelebaran segmen arteri koroner) atau
kalainan jantung / pembuluh darah yang lain, pengobatan baik secara medis maupun tindakan
bedah mungkin diperlukan. Dokter anda mungkin akan meminta ahli jantung untuk memantau
selama beberapa tahun setelah penyembuhan Penyakit Kawaski.
Hal apa yang dapat terjadi pada anak saya sepulangnya dari rumah sakit ?
Selepas perawatan di rumah sakit anak mungkin agak lemah dan kurang nafsu makan selama 1‐2
minggu. Meskipun demikian tidak perlu pembatasan aktivitas atau diet kecuali dokter menganjurkan
demikian.
Anda harus segera kontak dokter jika timbul gejala sbb
‐ Tanda tanda keracunan aspirin : nafas dangkal dan cepat
‐ Nyeri perut dengan atau tanpa muntah darah‐ Berulangnya demam dan tanda tanda lain dari penyakit Kawasaki.
Catatan :
Imunisasi MMR (Mumps Measles Rubella) dan cacar air harus ditunda selama 12 bulan setelah
mendapat gamaglobulin.
Hindari kontak dengan penderita influenza atau cacar air saat anak dalam pengobatan dengan
aspirin dosis tinggi
Bengkak dan nyeri sendi besar (siku, lutut) dan terkelupasnya ujung jari tangan dan kaki adalah hal
yang biasa terjadi pada saat penyembuhan dan akan membaik dalam waktu sekitar 3 minggu.
Apakah anak saya dapat terkena penyakit ini kembali ?
Jarang Penyakit Kawasaki berulang dalam waktu beberapa bulan /tahun kemudian (di Jepang
dilaporkan angka kambuh sekitar 4.3 % dari seluruh kasus). Jika gejala dan tanda yang sama suatu
saat muncul kembali, segera hubungi dokter anda.
Dapatkah Penyakit Kawasaki dicegah ?
Sayangnya hingga saat ini belum ada pencegahan. Meskipun demikian, berbagai kegiatan seperti
Kawasaki Disease Research Program di SanDiego bekerja sama dengan para peneliti di seluruh
Amerika Serikat dan Jepang untuk memahami lebih lanjut penyakit misterius ini. Kiranya kita semua perlu mewaspadai penyakit agar tidak menimbulkan korban lebih lanjut. Penyakit ini menular melalui udara dan menyerang manusia yg memiliki kekebalan tubuh lemah dan kurang, oleh karena itu diperlukan asupan makanan dan minuman yg dapat meningkatkan kekebalan tubuh salah satunya SUSU KAMBING ETAWA ini.

Menurut Journal of American Medicine, susu kambing adalah makanan paling lengkap yang diketahui. Ia mengandung vitamin, mineral, elektrolit, unsur kimiawi, enzim, protein, dan asam lemak yang mudah dimanfaatkan tubuh Anda. Bahkan, tubuh Anda dapat mencerna susu kambing hanya dalam 20 menit. Bandingkan dengan 2-3 jam yang dibutuhkan untuk mencerna susu sapi!
Susu kambing adalah susu yang paling mirip dengan susu ibu dari segi komposisi, nutrisi, dan sifat kimia alami. Hal ini membuat susu kambing menjadi makanan ideal untuk menyapih anak. Eter gliserol yang jauh lebih tinggi pada susu kambing dibandingkan pada susu sapi juga membuat beberapa dokter merekomendasikannya untuk perawatan gizi bayi yang baru lahir.
Gejala-gejala seperti gangguan pencernaan, muntah, kolik, diare, sembelit dan masalah pernafasan dapat dihilangkan ketika susu kambing diberikan kepada bayi. Namun demikian, bila Anda memiliki bayi di bawah tiga tahun dan ingin memberikan susu kambing sebagai alternatif susu formula, berkonsultasilah dengan dokter Anda terlebih dahulu. Tabel di bawah adalah perbandingan kandungan gizi pada susu sapi, susu kambing dan susu ibu.
Meskipun susu kambing adalah jenis susu yang disebut-sebut dalam Al Quran dan Alkitab dan meskipun di seluruh dunia lebih banyak orang meminum susu kambing daripada susu sapi, kita di Indonesia tidak terbiasa meminumnya. Orang Baratlah (Belanda) yang membiasakan kita semua lebih suka meminum susu sapi daripada susu kambing! Susu kambing berkualitas tinggi memiliki rasa manis yang lezat dan kadang-kadang terasa sedikit asin, tidak kalah enak dibandingkan susu sapi.
KANDUNGAN PROTEIN

Pada umumnya distribusi komponen protein susu kambing hampir sama dengan susu sapi, walaupun komposisi kaseinnya berbeda. Kasein yang dikandung susu sapi mengandung 55% alpha kasein, 30% beta kasein dan 15% kappa kasein, sedangkan susu kambing komposisinya adalah 19% alpha S-1 kasein, 21% alpha S-2 kasein dan 60% beta kasein.

Kasein susu kambing memiliki kandungan glycine (terutama methionine), arginin serta sulphur nya lebih tinggi jika dibandingkan dengan susu sapi.

Perbandingan antara Komposisi Nutrisi Susu Kambing, Susu Sapi dan ASI (untuk setiap 100 ml)

====================================================
Komponen --------- ASI ---------- Sapi ---------- Kambing
====================================================
Protein-(g)--------------- 1.2------- 3.3--------3.3
kasein-(g)---------------- 0.4------- 2.8--------2.5
Laktalbumin-(g)----------- 0.3------- 0.4--------0.4
Lemak-(g)------------------3.8------- 3.7--------4.1
Laktosa(g)---------------7.0------- 4.8----------4.7
Nilai-Kalori-(Kcal)-------71-------- 69---------76
Mineral-(g)----------------0.21-------0.72-------0.77
Kalsium-(mg)--------------33--------125--------130
Fosfor-(mg)---------------43--------103--------159
Mg-(mg)--------------------4---------12---------16
K-(mg)--------------------55--------138--------181
Na-(mg)-------------------15---------58---------41
Fe-(mg)--------------------0.15-------0.10-------0.05
Cu-(mg)--------------------0.04-------0.03-------0.04
I-(mg)---------------------0.007------0.021
Mn-(mg)--------------------0.07-------2-----------8
Zn-(mg)--------------------0.53-------0.38

VITAMIN:

Vitamin-A-(I.U.)------160--------158-------120
Vitamin-D-(I.U.)--------1.4--------2.0-------2.3
Thiamine-(mg)-----------0.017------0.04------0.05
Riboflavin-(mg----------0.04-------0.18------0.12
Nicotinic-Acid-(mg)-----0.17-------0.08------0.20
Pantothenic-Acid-(mg)---0.20-------0.35
Vitamin-B6-(mg)---------0.001------0.035
Folic-Acid-(mcg)--------0.2--------2.0-------0.2
Biotin-(mcg)------------0.4--------2.0-------1.5
Vitamin-B12-(mcg)-------0.03-------0.50------0.02
Vitamin-C-(mg)----------4.0--------2.0-------2.0
=====================================================

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Ribadeau Dumas et al. disimpulkan bahwa struktur molekuler susu kambing berbeda dengan susu sapi, demikian juga dengan kasein susunya. Dinyatakan bahwa selain laktalbumin, berbagai fraksi protein susu kambing berbeda dengan susu sapi. Hal ini kemungkinan besar merupakan penjelasan yang dapat digunakan untuk menjawab mengapa bayi yang tidak toleran terhadap susu sapi masih toleran dengan susu kambing.

Susu kambing juga memiliki "curd tension" yang lebih rendah jika dibandingkan dengan susu sapi perah FH dan Jersey (36, 52 dan 78). Hal ini diduga sebagai penyebab mengapa daya cerna susu kambing lebih baik jika dibandingkan dengan susu sapi.

KANDUNGAN LEMAK

Krim susu kambing lebih lambat mengendap jika dibandingkan dengan susu sapi. Hal ini disebabkan ukuran globula lemaknya lebih kecil. Disamping itu susu kambing memiliki "globule clustering agent" yang lebih sedikit.

Susu kambing memiliki asam lemak linoleic dan arachidonic yang lebih tinggi dan juga memiliki persentase asam lemak jenuh rantai pendek yang lebih tinggi. Perbedaan ini diduga berhubungan dengan lebih mudah dicernanya susu kambing dibandingkan dengan susu sapi.

Perbandingan Komposisi Asam Lemak ASI, Susu Sapi dan Susu Kambing

================================================
Asam Lemak ---------- ASI --------- Sapi ---------- Kambing
================================================
ASAM LEMAK JENUH

Butyric-Acid--------0.4---------3.1---------2.6
Caproic-Acid--------0.1---------1.0---------2.3
Caprylic-Acid-------0.3---------1.2---------2.7
Capric-Acid---------0.3---------1.2---------2.7
Lauric-Acid---------5.8---------2.2---------4.5
Myristic-Acid-------8.6---------10.5-------11.1
Palmitic-Acid------22.6---------26.3-------28.9
Stearic-Acid--------7.7---------13.2--------7.8
Arachidonic-Acid----1.0----------1.2--------0.4

ASAM LEMAK TIDAK JENUH

Oleic-Acid---------36.4---------32.3-------27.0
Linoleic-Acid-------8.3----------1.6--------2.6
Linolenic-Acid------0.4---------- - -------- -
C22-20-Acids--------4.2----------1.0--------0.4
Arachidonic-Acid----0.8----------1.0--------1.5
================================================

Susu kambing memiliki kandungan asam caproic, caprylic, capric dan lauric yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan susu sapi. Kandungan asam palmitic dan stearic nya lebih rendah.

KANDUNGAN MINERAL

Kandungan abu susu kambing berkisar antara 0,7-0,85 %. Susu kambing memiliki kandungan sodium (Na)yang lebih rendah, akan tetapi kandungan potassium (K) dan chlorine (Cl)nya lebih tinggi dibandingkan dengan susu sapi. Kandungan zat besi (Fe)susu kambing bervariasi bergantung pada cara pemeliharaan dan pakan kambing. Konsentrasi "trace elemen" susu kambing pada umumnya hampir sama dengan susu sapi kecuali kandungan cobalt(Co)nya

KANDUNGAN VITAMIN
Kandungan vitamin susu kambing hampir sama dengan susu sapi, kecuali untuk vitamin B6, asam folat dan vitamin B12 yang lebih rendah jika dibandingkan dengan susu sapi.

  • SUMBER BACAAN UTAMA :

    1. Goat Milk and Its Use as a Hypo-Allergenic Infant Food By Dr. H.P. Maree, MBChB. First printed in Dairy Goat Journal, may 1978

    2. http://askdrsears.com/html/3/t032400.asp

    3. http://goatconnection.com/articles/publish/article_152.shtml

    DAFTAR BACAAN LAINNYA:

    1. Van der Horst, R.L., S.Afr. med. J., 50, 927 (1976).
    2. Fries, J.H., J.A.M.A., 165, 1542 (1957).
    3. Jester, WR., Wright, W.W. and Welch, H., Antibiot. 9, 397 (1959).
    4. Fries, J.H., Lightstone, A.C., Ann. of Allergy, 20, 351 (1962).
    5. F.A.0. Production Yearbook, Vol. 20, Rome.
    6. Sapperstein, S., Anderson, D.W., Journ. of Pediat., 61, 196 (1962).
    7. Macy, I.G., Kelly, H.J. and Stoan, R.E., (1953), The Composition of Milks, Public. No. 254, Nat'l. Acad. of Sciences, Washington, D.C.
    8. Kadiiski, E. (1952), Nauchi Trud Selskostop, Akad. Georgi Dimitrov 2, 23 (DSA 16:797).
    9. Sirry, I. and Hassan, H.A. (1954), Indian J. Dairy Sci., 7, 188.
    10. Nottbohm, F E. and Phillipi, K. (1933), X. Lebensmittelunters, U.-Forsch, 68,289.
    11. Knowles, F. and Watkin, J.E. (1938) J. Dairy Res., 9.153.
    12. Nirmalan, G. and Nair, M.K. (1962) Kerala Vet., 1, 49.
    13. Canuti, A. and Saivadori, F. (1959) Latte 33, 25 (DSA 22:808).
    14. Valen, A. and Valen, I.(1950), Meieriposten 39, 793.
    15. Leonhard, I. (1963), Roczn, Naute roin. (Ser Zootechnika) 81, 535.
    16. lzmen, E.R. (1940) Yuksek Ziraat Entitusu Calismalarindam iii (DSA 7:150)
    17. Lythgoe, H. C. (1940), J. Dairy Sci. m 123, 1097.
    18. Gamble, J.A., Ellis, N. R. and Bosley, A.K. (1939), Tech. Bull. U.S. Dept. Agric.
    19. Webb, B. H. and Johnson, A. H. (1965) Fundamentals of Dairy Chemistry, Avi. Publi. Co., Westport, CT
    20. Hofman, T., Nature, 181, 633.
    21. Waugh, D., and Von Hippet, P H., J. Amer. Cham Soc. 78, 4576 (1956).
    22. Melvin Lee, Rohitkumar, M and Lucia, S.P., Proc. Soc. Exp. Biol Med. (1962) 110 (1) 115.
    23. Duman, B.R., Grosclaude, F. and Mercier, J.C. in Kretchmer, N., Rossi,E. and Sereni, F., eds (1975): Modern Problems in Paediatrics, p. 46. Basle: S. Karger.
    24. Gambie, J.A., Ellis, N. R. and Besfey, A.K, Tech. Bull. U.S. Dep. Agric., 671 (1939).
    25. Daniels, A. L. and Sterns, G.: Am. J. Dis. Child. 30, 359.
    26. Versell, A., Ztshr. lmmunitatsforch. 24:267,(1915).
    27. Crawford, L.V. and Grogan, F.T., Journ. of Pediat., 59, 347 (1961).
    28. Saperstein, S., Annals of Allergy, 18, 765 (1960).
    29. Hanson, L.A. and Andersen, Acta Paediatrica 51, 509, (1962).
    30. Fahmi, A.J., Sirry, I., and A. Safwat, Indian J. Dairy Sci., 9:124.
    31. Jenness, R. and Parkash, S., Journal of Dairy Science 54, 1, 123-
    32. Fomon, S., Infant Nutrition, p. 206 Philadelphia: N.B. Saunders.
    34. Gyorgy, P.: Beitra zur pathogenese der ziegenmiichanamie, ztschr. Kilderh., 56:1.
    35. Collins, R.A., Amer. J. of Clinical Nutrit. 11, 169 (1962)
    36. Gasser, C., Helvet, Paediat. Acta, 3:301.
    37. Glansman, E., Jb. Kinderhk. iii, 127 (1926).
    38 Freudenberg, E., Ann. paediatri. 169, 103 (1927).
    39 Betke, K and Gantert, L. Dtsch. med. Wschr, 176, 1342 (1951),
    40 Hill, L.W., J. Pediat. 47 656 (1955). 

Penemu HIV Berkata HIV Bisa Hilang dengan Nutrisi



Dari sejak awal, para AIDS Denialist selalu menekankan bahwa AIDS sebenarnya bisa disembuhkan dengan nutrisi. Namun, para Pro AIDS dari perusahaan farmasi yang tidak ingin kehilangan penghasilan atas penjualan obat kimia menolak keras pandangan ini. Yang dikhawatiran oleh para penjual ARV (obat kimia khusus HIV) pun terjadi juga. Luc Montagnier, penemu HIV itu sendiri malah berkata bahwa HIV sebenarnya bisa hilang dengan perbaikan nutrisi (pengobatan alami).
Untuk lebih jelasnya, mari saya ajak Anda untuk menyimak wawancara menggemparkan antara Brent Leung dan Luc Montagnier. Anda bisa melihat wawancara ini di Youtube di link:
Atau Anda juga bisa mengupasnya di artikel Connie Howard yang dimuat di Vue Weekly, 10 Desember 2009, berjudul “Well, Well, Well: Nutrition”.
.
Pesan Menggemparkan dari Luc Montagnier
Berikut wawancara menggemparkan tersebut, diambil dari situs Youtube tanpa sensor:
Brent Leung: You talked about oxidative stress earlier; is treating oxidative stress one of the best ways to deal with the African AIDS Epidemic?
Brent Leung: Anda berkata sebelumnya mengenai tekanan oksidatif, yaitu dengan menangani tekanan oksidatif adalah salah satu dari cara terbaik untuk mengatasi epidemi AIDS di Afrika?
Luc Montagnier: I think this is one way to approach, to decrease the rate of transmission because I believe HIV, we can be exposed to HIV many times without being chronically infected, our immune system will get rid of the virus within a few weeks, if you have a good immune system; and this also the problem of African people. Their nutrition is not very equilibrated, they are in oxidative stress, even if they are not infected with HIV; so their immune system doesn’t work well already. So it’s prone, it can you know, allow HIV to get in and persist.
Luc Montagnier: Saya pikir ini adalah salah satu cara yang perlu diadakan pendekatan, untuk mengurangi tingkat penyebaran karena saya percaya bahwa HIV – kita bisa terpapar HIV berulangkali tanpa terinfeksi secara kronis – sistem imun kita akan mengenyahkan virus tersebut dalam beberapa minggu, jika Anda memiliki sistem imun yang bagus. Dan ini juga jadi masalah bagi orang-orang Afrika. Nutrisi mereka sangat tidak seimbang, mereka mengalami tekanan oksidatif, walaupun mereka tidak terinfeksi oleh HIV; jadi sistem imun mereka tidak berfungsi dengan baik sejak dari awal (red: karena nutrisi tidak baik). Jadi ini mempermudah, Anda tahu, mengijinkan HIV untuk masuk dan tetap ada.
So there are many ways which are not the vaccine, the magic name, the vaccine, many ways to decrease the transmission just by simple measures of nutrition, giving antioxidants – proper antioxidants – hygiene measures, fighting the other infections.
Sebenarnya ada banyak cara dimana bukanlah vaksin, nama ajaibnya, vaksin, banyak cara untuk mengurangi transmisi hanya dengan penetapan sederhana seperti nutrisi, memberikan antioksidan tertentu, menjaga kebersihan, dan melawan infeksi-infeksi lainnya.
So they are not spectacular, but they could, you know, decrease very well the epidemic, to the level they are in occidental countries, western countries.
Mereka (red: cara-cara alami) tidaklah spektakular, tapi mereka mampu, Anda tahu, mengurangi epidemi dengan baik, sampai pada level epidemi di negara-negara barat.
Brent Leung: If you have a good immune system, then your body can naturally get rid of HIV?
Brent Leung: Jika Anda punya sistem imun yang baik, maka tubuh Anda dapat mengenyahkan HIV secara alami?
Luc Montagnier: Yes.
Luc Montagnier: Benar.
Brent Leung: Oh interesting. Do you think we should have more of a push for antioxidants, and things of that nature in Africa then antiretrovirals (AIDS Drugs)?
Brent Leung: Oh menarik. Apa Anda berpendapat bahwa kita sebaiknya lebih lagi menekankan akan pemanfaatan antioksidan dan pengobatan alami lainnya di Afrika daripada antiretroviral (obat AIDS)?
Luc Montagnier: We should push for more, you know, a combinations of measures; antioxidants, nutrition advice, nutritions, fighting other infections –malaria, tuberculosis, parasitosis, worms – education of course, genital hygiene for women, and men also. Very simple measures which not, not very expensive, but could do a lot. And this is my, actually my worry about the many spectacular action for the global funds to buy drugs and so on, and Bill Gates, and so on, for the vaccine.
Luc Montagnier: Kita harus lebih lagi menekankannya, Anda tahu, suatu kombinasi dari penetapan antiksidan, nutrisi, melawan infeksi lain – malaria, tuberculosis, parasitosis, cacingan – , tentu juga pendidikan, kebersihan genital (red: kelamin) bagi wanita dan pria. Penetapan-penetapan yang sangat sederhana, dimana sangat tidak mahal, namun sanggup berdampak banyak. Dan ini adalah, sebenarnya kekhawatiran saya mengenai aksi spektakular akan penggalian dana global untuk membeli obat-obatan dan lainnya, dan (red:yayasan) Bill Gates, serta hal-hal lainnya, untuk membeli vaksin.
But, you know those kind of measures are not very well funded, they’re not funded at all, or they are. You know, it really depends on local government to take choice of this, but local government they take advice of the scientific advisors from the intelligent institutions, and they don’t get this kind of advice very often.
Tapi Anda tahu bahwa penetapan-penetapan seperti itu (red: alami) tidak begitu didanai, mereka tidak didanai sama sekali, atau bisa juga didanai. Anda tahulah, ini tergantung dari pemerintah lokal untuk mengambil pilihan akan hal ini, tapi mereka – pemerintah lokal – mengambil saran dari para penasihat ilmiah di institusi-institusi intelijen, dan mereka tidak sering mendengarkan saran-saran seperti ini.
Brent Leung: Well, there’s no money in nutrition, right? There’s no profit.
Brent Leung: Ya karena dalam nutrisi tidak menghasilkan uang khan? Tidak ada keuntungan.
Luc Montagnier: There’s no profit, yes. Water is important. Water is key.
Luc Montagnier:Tidak ada keuntungan, ya. Air sangatlah penting. Airlah kuncinya.
Brent Leung: Now one thing you said, you were talking about the fact that if you have a built immune system, it is possible to get rid of HIV naturally. If you take a poor African who’s been infected and you build up their immune system, is it possible for them to also naturally get rid of it?
Brent Leung: Sekarang Anda katakan suatu hal, Anda berkata mengenai fakta bahwa jika Anda memiliki sistem imun yang kuat, adalah mungkin untuk mengenyahkan HIV secara alami (red: dengan sendirinya). Jika Anda mengambil seorang Afrika miskin yang telah terinfeksi (red:HIV positif) dan Anda menguatkan sistem imun-nya, apakah memungkinkan baginya untuk juga mengenyahkan HIV secara alami?
Luc Montagnier: I would think so.
Luc Montagnier: Saya pikir demikian.
Brent Leung: That’s an important, that’s an important point.
Brent Leung: Itu hal penting, suatu poin yang penting.
Luc Montagnier: That’s important knowledge which is completely neglected. People always think of drugs, and vaccine. So this is a message which may be different from what you heard before, no?
Luc Montagnier: Itu adalah pengetahuan penting yang telah diabaikan sepenuhnya. Orang-orang selalu berpikir akan obat-obatan dan vaksin. Jadi ini adalah suatu pesan yang bisa jadi berbeda dari apa yang pernah Anda dengar sebelumnya, bukankah demikian?
Brent Leung: The closing?
Brent Leung: Penutupannya?
Luc Montagnier: No, no, yes, my message, it’s different from what you heard from (Antony) Fauci or …
Luc Montagnier: Baiklah, pesan saya ini, ia berbeda dari apa yang Anda dengar dari (Antony) Fauci atau …
Brent Leung: Yes. It’s a little different.
Brent Leung: Ya, sedikit berbeda. (ungkapan bercanda karena Antony Fauci berpendapat bahwa HIV harus ditangani dengan obat-obatan antiretroviral dan tidak boleh dihentikan. Ia juga berpendapat bahwa HIV tidak bisa dihilangkan secara alami)
Luc Montagnier: Little different.
Luc Montagnier: Sedikit berbeda.
.
HIV/AIDS adalah Bisnis Maha Besar
Dalam wawancara di atas, Luc berkata bahwa nutrisi seperti misalnya air yang sehat, antioksidan, dan gizi yang baik, mampu mengenyahkan HIV dari tubuh kita. Perusahaan farmasi tidak mau memberikan informasi ini karena hal ini tidak memberikan keuntungan kepada mereka.
Dengan menyebarkan informasi yang menyesatkan, raksasa-raksasa farmasi mengelabui para pemerintah, para tokoh, dan semua orang sehingga terciptalah ketakutan hebat di seluruh dunia. Anda perlu garis bawahi ini, SELURUH DUNIA! Seluruh dunia yang kurang pengetahuan dan dikuasai oleh rasa takut, dalam suasa panik akhirnya mengambil keputusan untuk segera mendapatkan solusi secepatnya. Dan solusi itu adalah membeli obat-obatan yang dijual oleh raksasa-raksasa farmasi.
HIV/AIDS adalah bisnis yang maha besar karena semua orang “merasa” perlu obat-obatan dari raksasa farmasi. Apalagi dengan informasi bahwa Odha (Orang dengan HIV/AIDS) harus SEUMUR HIDUP minum obat antiretroviral dan tidak boleh meninggalkannya walaupun ada pengganti seperti misalnya herbal.
Perlu juga Anda ketahui bahwa kami para AIDS Denialist berpandangan bahwa HIV itu sendiri tidak pernah ada. Semua gambar atau foto-foto yang meperlihatkan suatu virus menyerang sel, sebenarnya adalah manipulasi belaka. Jadi ketika saya mencantumkan wawancara ini (Luc Montagnier dan Brent Leung) yang menyebutkan adanya HIV, itu bukan berarti bahwa saya percaya bahwa HIV itu ada. Saya sengaja mencantumkan wawancara ini karena ia memiliki poin yang kami para AIDS Denialist percaya dari awal, yaitu: AIDS bisa ditaklukkan dengan pengobatan alami.
Tidak Ada Donasi Formal untuk Pengobatan Alami
Seperti perkataan Luc Montagnier, pengobatan alami tidak akan mendapatkan pendanaan/donasi formal. Itulah yang saya dan para aktivis lainnya alami dengan pelayanan kami terhadap masyarakat. Kami para aktivis golongan kontroversial tidak pernah mendapatkan donasi formal manapun. Jadi tidak heran jika pelayanan kami tidak seheboh dan segencar kegiatan dari organisasi konvensional, apalagi disorot oleh media massa.
Untuk bisa melayani para Odha secara alami dan melindungi masyarakat dari malpraktek. Mau tidak mau saya harus mengeluarkan uang dari kantong sendiri. Untuk membantu masyarakat miskin yang jatuh sakit karena penyakit ganas tak tersembuhkan, ini pun juga tidak ada kucuran dana dari pemerintah. Saya dan tim masih harus menggali dana dari teman-teman kami sendiri.
Itulah yang terjadi pada proyek HIFON (Healindonesia For The Needy) kami, mencari “banjir” dana supaya makin banyak orang-orang miskin yang memiliki harapan untuk sehat dan hidup bahagia.
Dalam proyek ini, Anda yang peduli bisa memberikan harapan bagi mereka yang miskin dan telah divonis tidak akan sembuh. Oleh karena HIFON memakai pengobatan alami, kami tidak bisa mendapatkan donasi dari organisasi pemerintah atau konvensional. Untuk bisa lebih tahu tentang proyek HIFON, silahkan Anda kunjungi link:
Solusi Pengobatan Alami yang Sederhana dan Ramah Lingkungan
Sungguh menyedihkan bahwa kebenaran tentang nutrisi yang bisa menaklukkan AIDS ini tidak diketahui oleh banyak orang, bahkan ditutup-tutupi oleh raksasa-raksasa farmasi. Luc Montagnier sendiri juga telah berkata demikian.
Kami para AIDS Denialist yang juga sekaligus pakar pengobatan holistik modern, telah berulangkali berhasil menaklukkan AIDS dengan nutrisi. Kami bisa memanfaatkan susu kambing, madu, minyak kelapa murni, bawang putih, propolis, dan herbal tertentu untuk menaklukkan (atau menyembuhkan) AIDS. Dan yang berhasil menaklukkan AIDS secara alami tidaklah sedikit. Ada ribuan praktisi, dokter, professor, dan ilmuwan pengobatan holistik modern yang telah berhasil menaklukkan ribuan pasien AIDS juga.
Penjelasan lengkap tentang pengobatan alami untuk AIDS, contoh para  Odha yang sembuh secara alami tanpa menggunakan AIDS, konspirasi yang dalam tentang HIV/AIDS, dan test-test HIV yang tidak akurat, bisa Anda baca di ebook saya “Menjual HIV/AIDS”. Info ebook kontroversial ini bisa Anda lihat di link
Anda Bisa Membuat Perubahan
Renungkan perkataan Luc Montagnier di atas. Pandangan akan pengobatan alami ini telah diungkapkan oleh ilmuwan dunia yang sangat terkenal yaitu Thomas Alva Edison.
“Dokter masa depan tidak lagi memberi obat, namun akan menempatkan kepentingan pasiennya dalam rangka bimbingan kemanusiaan, bimbingan pengaturan pola makan, dan mengenai penyebab serta pencegahan penyakit.”
Thomas Alva Edison
Bahkan kedua Bapak Kedokteran Dunia, Sir William Osler, MD dan Hippocrates, juga mengatakan hal yang sama, menganjurkan kita untuk  tidak  mengandalkan obat kimia tapi memakai alam untuk pengobatan:
“Salah satu tugas utama seorang dokter adalah mendidik masyarakat untuk tidak mengambil obat kimia”
Sir William Osler, MD (Bapak Kedokteran Modern)
“Hendaklah makanan menjadi obatmu dan obat menjadi makananmu.”
Hippocrates (Bapak Kedokteran Masa Lampau)
.
Pesan saya bagi Anda yang aktif dalam yayasan HIV/AIDS konvensional, gunakanlah pengobatan alami untuk menaklukkan AIDS. Anda tidak harus setuju dengan pandangan kami para AIDS Denialist, yang berpandangan bahwa HIV itu tidak ada. Yang terpenting adalah Anda berhenti menyebarkan ARV karena ia adalah pengobatan yang penuh dengan efek samping, menghabiskan uang pajak dan suatu pengobatan yang tidak ramah lingkungan.
Memang jika Anda berhenti mendistribusikan ARV, otomatis yayasan Anda tidak akan mendapatkan donasi resmi. Anda juga otomatis kehilangan kedudukan penting. Inilah ujian sebenarnya untuk melihat seperti apakah Anda sebenarnya, hati dan jiwa seperti apa yang Anda miliki.
Jika Anda benar-benar percaya akan kasih Tuhan yang Maha Peduli dan kuasa Tuhan yang bisa melindungi Anda, saya percaya Anda pasti tahu apa yang harus dipilih.
Kasih butuh pengorbanan. Jika Anda memang benar-benar peduli sesama dan alam Indonesia ini, saya percaya Anda pasti tahu apa yang harus dilakukan.Sekarang nasib bangsa dan Tanah Air kita ada pada Anda, bukan hanya pemerintah saja. Anda bisa membuat perubahan. Perubahan diawali dari diri sendiri, lalu menularkannya ke orang lain, untuk menyembuhkan satu bangsa.
Mari bersama-sama kita sembuhkan Indonesia!

Susu Kambing Pencegah Penyakit HIV dan AIDS




SORONG, Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sorong, drh Soepadmo M.Si mengemukakan bahwa susu kambing dapat menghambat atau menghadang infeksi virus HIV penyebab penyakit AIDS. Penelitian Yoshida dari Kotasato Institute Medical Centre Hospital di Jepang menemukan susu kambing bersifat penghadang infeksi virus enterovirus, dimana penelitiannya berhasil menemukan efek anti virus pada tikus percobaan terinfesi virus HIV. Dalam percobaannya, tikus yang diberi minum susu kambing selama 2 minggu mengakibatkan aktivitas CD4 dan sel T. Artinya tidak ada efek antivirus yang bekerja, susu kambing juga meningkatkan respon kekebalan secara spesifik, ujar drh Soepadmo dalam tulisannya yang diterima Radar Sorong kemarin.


Dikatakan, didalam susu kambing mengandung asam kaprat dan caurut yang berfungsi sebagai antivirus HIV. Dimana asam kaprat yang terdapat dalam susu kambing adalah yang paling tinggi (2,2%) bila dibandingkan dengan yang terdapat dalam susu ibu yang hanya 0,3% atau susu sapi (1,2%). Kolostrum susu kambing atau susu sapi mengandung transfer factor (TF) yang merupakan molekul halus yang dihasilkan tiga hari awal menyusui. Tranfert faktor berperan antara lain meningkatkan aktifitas sel NK (Natural Killer) sebanyak 200-400%. Sel NK adala hpembasmi sel-sel yang terinfeksi penyakit. Tranfer Factor juga menenangkan sistim imun yang terlalu aktif, jelasnya.
Ditambahkan, bahwa susu kambing mampu membantu mengatasi beragam penyakit dimana menurut Dr Happy, susu kambing meningkatkan daya tahan tubuh. Senyawa yang bertanggung jawab terhadap kekebalan tubuh yakni fluorin. Kandungan fluorin dalam susu kambing 10 sampai 100 kali lebih banyak daripada susu sapi. Susu kambing mengatasi penyakit secara tidak langsung dengan meningkatkan kekebalan tubuh, katanya. Adapun mekanisme susu kambing meningkatkan kekebalan tubuh sesuai apa yang disampaikan Dr Rini Damayanti MS, katanya, dengan mendongkrak daya Fagositosis. Fagositosis sendiri merupakan proses untuk mengatasi bakteri atau benda asing dengan cara melapisi bakteri atau benda asing setelah melekat di Makrograf. ekarang kenapa kita tidak minum susu kambing, susu kambing mempunyai khasiat yang luar biasa. Bagi penderita HIV, coba minum susu kambing karena karena akan meningkatkan kekebalan tubuh. Bila ingin sehat dan bugar setiap hari, minumlah susu kambing, tegasnya.


Waspadai Leukemia Pada Anak DENGAN MINUM SUSU KAMBING


Masih dalam rangka Hari Kanker Sedunia, Bunda perlu memperdalam lagi pengetahuan tentang kanker. Bila minggu kemarin kita membahas tentang kanker yang sering menyerang wanita, kali ini kita membahas Leukemia, yakni kanker yang paling banyak diderita oleh anak-anak. Jumlah anak yang menderita kanker terus meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data registrasi di 26 Rumah Sakit di DKI Jakarta tahun 2005 tercatat 187 kasus kanker pada anak 0-17 tahun dan yang paling banyak adalah Leukemia.


Leukemia adalah salah satu jenis kanker yang terdapat dalam darah. Dimulai dari sumsum tulang di mana sel-sel darah diproduksi. Proses kerjanya yaitu bertambahnya jumlah sel-sel abnormal secara berlebihan dan tidak terkendali sehingga mengganggu sel darah lainnya.
GejalaSebagai orangtua Bunda perlu mengetahui gejala awal dari Leukemia ini. Untuk pendeteksian awal Bunda bisa memeriksa apakah ada benjolan kecil di sekitar limpa. Caranya dengan meraba perut bagian sebelah kirinya tepat di bawah tulang rusuk. Rasakan apakah ada benjolan-benjolan kecil. Bila iya, jangan langsung panik! Ada baiknya Bunda periksakan ke dokter.Selain gejala di atas, ada beberapa gejala lain yang bisa Bunda amati, seperti :• Anak sering mengeluh cepat lelah walau pun tidak melakukan aktifitas lebih dari biasanya• Berat badan turun secara terus menerus walau pun porsi makan normal• sering mengeluh sakit kepala dan pusing• Mimisan, atau tubuh mudah sekali berdarah dan lebam• Wajah tampak pucat• Adanya benjolah di ketiak atau di tenggorokan atas• Sering mengeluh nyeri sendi dan tulang• Mengeluarkan keringat di malam hari dan di saat yang sama mengeluh kembung dan mual

Penyakit Keturunan?Sampai saat ini penyebab pastinya Leukemia belum ditemukan. Hanya yang diketahui proses kerjanya yakni produksi leukosit (sel darah putih) yang berlebihan dan tak kunjung mati.Para dokter belum juga belum dapat memastikan apakah Leukemia termasuk penyakit turunan. Namun disepakati bahwa setiap manusia memiliki gen kanker. Bila seseorang memiliki riwayat kanker maka keturunannya memiliki bakat kanker.

Tindakan pengobatannya sampai saat ini masih melalui kemoterapi dan dikombinasi dengan pemberian obat-obatan. Obat-obatan ini membantu mencegah infeksi dan membantu tubuh memproduksi sel-sel darah baru. Tingkat kesembuhannya mencapai 70-80%. Selain itu pencangkokan sumsum tulang belakang bisa dilakukan dan peluang sembuhnya lebih tinggi.Mendengar hal tersebut Bunda mungkin akan merasa khawatir. Namun Bunda dapat mencegahnya dengan memberikan ASI ke buah hati tercinta dan bagi Bunda yang bekerja atau sebagai wanita karir pemberian SUSU KAMBING segar sangat dianjurkan karena kandungan zat gizi yang terkandung didalamnya 85% menyerupai ASI dan bersifat sebagai penguat imunitas tubuh bayi serta penambah vitamin pembentuk kecerdasan. Dengan memberikan ASI paling sedikit selama sebulan dapat menurunkan risiko terserang Leukimia sebesar 21 persen Sedangkan bila Bunda memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan dapat menurunkan risiko Leukimia sebesar 30 persen. Fakta tersebut berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh tim dari University of Minnesota Cancer Center, kemudian dilanjutkan dengan pemberian SUSU KAMBING sebagai asupan pengganti ASI.
                                                                                                                                                                                   Pemicu terjadinya kanker pada anak biasanya disebabkan oleh kurangnya imunitas. Leukemia hanya bisa dicegah dengan pemberian ASI eksklusif dan dilanjutkan dengan SUSU KAMBING sebagai penerusnya. Oleh karena itu diperlukan peranan ASI danSUSU KAMBING dalam membantu kekebalan tubuh bayi. Jadi jangan ragu lagi untuk memberikan ASI dan SUSU KAMBING untuk buah hati Anda tercinta.